You are currently viewing Perbedaan Sekam Basah dengan Sekam Bakar
  • Post author:
  • Post category:Media Tanam
  • Reading time:8 mins read

Kamu yang gemar berkebun pasti sering mendengar tentang sekam, terutama sekam basah dan sekam bakar. Dua bahan ini sering digunakan sebagai media tanam karena manfaatnya yang luar biasa untuk tanaman.

Namun, meski sama-sama berasal dari kulit padi, sekam basah dan sekam bakar punya karakteristik yang berbeda dan kegunaannya pun tidak selalu sama. Memahami perbedaan sekam basah dengan sekam bakar itu penting, agar kamu tidak salah memilih media tanam yang sesuai kebutuhanmu.

Faktanya, menurut penelitian pertanian, sekam merupakan salah satu limbah organik yang paling banyak tersedia di Indonesia. Setiap panen padi, kita bisa menghasilkan ribuan ton sekam, yang kemudian diolah menjadi berbagai bentuk, termasuk sekam basah dan sekam bakar. Nah, kalau kamu ingin tahu lebih dalam, yuk kita bahas satu per satu!

Apa Itu Sekam Basah dan Sekam Bakar?

Sekam basah adalah kulit padi segar yang dihasilkan langsung setelah proses penggilingan padi. Biasanya, sekam basah masih memiliki kadar air yang tinggi, sehingga terasa lembap dan lunak. Sekam ini sering digunakan sebagai campuran media tanam karena bisa menyimpan kelembapan dengan baik.

Sementara itu, sekam bakar adalah hasil pembakaran sekam mentah dengan teknik khusus hingga menjadi arang. Sekam bakar ini kering, lebih steril, dan memiliki sifat poros yang baik untuk mendukung aerasi media tanam.

Kalau kamu melihat dari bentuk fisiknya, sekam basah lebih ringan dan lunak dibandingkan sekam bakar yang kering dan keras. Dari sini saja sudah terlihat perbedaan utama yang memengaruhi cara penggunaannya dalam berkebun.

Manfaat Sekam Basah untuk Media Tanam

Manfaat Sekam Basah untuk Media Tanam

Sekam basah punya sejumlah manfaat yang tidak kalah hebat dibandingkan sekam bakar. Pertama, sifatnya yang lembap membantu menjaga kadar air di media tanam, sehingga cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan tinggi. Misalnya, tanaman sayur seperti kangkung atau bayam akan tumbuh subur jika kamu menggunakan sekam basah sebagai campuran media tanam.

Kedua, sekam basah juga berfungsi sebagai bahan organik yang mudah terurai. Ketika sudah tidak digunakan, sekam basah akan berubah menjadi kompos alami yang menyuburkan tanah. Hal ini membuatnya ideal bagi kamu yang menjalankan metode pertanian organik.

Ketiga, karena belum melewati proses pembakaran, sekam basah lebih ramah lingkungan, terutama jika kamu ingin meminimalkan emisi karbon dalam pengolahan media tanam.

Namun, kamu perlu berhati-hati. Sekam basah mudah mengundang hama dan penyakit jika digunakan secara berlebihan. Kadar air yang tinggi membuatnya menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk jamur dan bakteri.

Manfaat Sekam Bakar untuk Media Tanam

Manfaat Sekam Bakar untuk Media Tanam

Di sisi lain, sekam bakar memberikan manfaat berbeda yang tidak kalah penting. Sekam ini punya sifat steril karena sudah melalui proses pembakaran. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir akan adanya bibit penyakit atau hama yang terbawa dalam media tanam. Hal ini membuat sekam bakar menjadi pilihan utama untuk tanaman hidroponik atau tanaman yang membutuhkan perlakuan khusus.

Sekam bakar juga sangat poros, sehingga mampu mendukung sirkulasi udara di sekitar akar tanaman. Jika kamu sering kesulitan dengan media tanam yang padat dan sulit ditembus akar, sekam bakar bisa menjadi solusi terbaik. Selain itu, sekam bakar punya kemampuan menyerap air yang cukup baik, tetapi tidak menyimpan kelembapan seperti sekam basah. Ini cocok untuk tanaman yang tidak suka media terlalu lembap, seperti kaktus atau sukulen.

Kelebihan lain dari sekam bakar adalah kemampuannya memperbaiki struktur tanah. Campuran sekam bakar dalam tanah akan membuat tanah lebih gembur dan mudah diolah.

Perbedaan Sekam Basah dan Sekam Bakar: Mana yang Lebih Cocok untuk Kebunmu?

Setelah memahami manfaatnya, kamu mungkin bertanya-tanya, kapan harus menggunakan sekam basah, dan kapan sebaiknya memilih sekam bakar. Perbedaan sekam basah dan sekam bakar bisa kamu lihat dari beberapa aspek utama:

  1. Kelembapan: Sekam basah cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan tinggi, sedangkan sekam bakar lebih baik untuk tanaman yang membutuhkan media kering dan steril.
  2. Sterilisasi: Sekam bakar lebih steril karena proses pembakaran membunuh bibit hama dan penyakit. Sebaliknya, sekam basah lebih rentan terhadap jamur dan bakteri.
  3. Durabilitas: Sekam bakar memiliki daya tahan lebih lama karena strukturnya yang kering dan keras, sedangkan sekam basah cepat terurai menjadi kompos.
  4. Penggunaan Spesifik: Sekam basah sering digunakan untuk pertanian organik atau tanaman sayur. Sekam bakar lebih cocok untuk tanaman hias, hidroponik, atau tanaman dengan kebutuhan aerasi tinggi.
  5. Harga: Sekam basah biasanya lebih murah karena tidak membutuhkan proses tambahan seperti pembakaran, sedangkan sekam bakar harganya lebih mahal karena proses produksinya lebih rumit.

Menggunakan Sekam Basah dan Sekam Bakar Bersama-Sama

Kamu tidak harus memilih salah satu dari sekam basah atau sekam bakar, karena keduanya bisa digunakan bersama untuk memberikan manfaat maksimal. Campuran sekam basah dan sekam bakar dapat menghasilkan media tanam yang seimbang antara kelembapan, aerasi, dan daya tahan. Misalnya, untuk tanaman tomat, kamu bisa mencampur sekam basah dengan sekam bakar untuk menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan akarnya.

Saat mencampur keduanya, pastikan proporsinya sesuai dengan kebutuhan tanamanmu. Biasanya, perbandingan 1:1 cukup efektif untuk sebagian besar jenis tanaman. Selain itu, tambahkan sedikit pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kesuburan media tanam.

Pilih Media Tanam yang Tepat untuk Hasil Maksimal

Memahami perbedaan sekam basah dengan sekam bakar bukan hanya membantu kamu memilih media tanam yang tepat, tetapi juga meningkatkan produktivitas tanamanmu. Apa pun pilihanmu, pastikan media tanam tersebut sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ingin kamu tanam. Kalau kamu ingin berkebun dengan hasil maksimal, jangan ragu untuk bereksperimen dengan campuran sekam basah dan sekam bakar. Selamat berkebun!

Tinggalkan Balasan