You are currently viewing Tips Merawat Tanaman Hias Sukulen Agar Tidak Mati
  • Post author:
  • Post category:Sukulen
  • Reading time:15 mins read

Sukulen merupakan salah satu jenis tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan daunnya yang tebal dan berdaging, yang berfungsi untuk menyimpan air. Sukulen sangat mudah dirawat dan cocok untuk pemula.

Melalui artikel ini, Pak Bon ingin menjelaskan tentang tips merawat tanaman hias sukulen supaya kamu tidak salah dalam perawatannya. Karena banyak juga yang gagal dan bahkan tanaman sukulennya mati karena kesalahan perawatan.

Sejarah Tanaman Sukulen

Sukulen adalah tanaman yang dapat menyimpan air di dalam daun, batang, atau akarnya. Tanaman ini berasal dari berbagai belahan dunia, terutama dari daerah kering dan gersang.

Sukulen telah ada di bumi selama jutaan tahun. Fosil sukulen tertua yang ditemukan berasal dari zaman Mesozoikum, sekitar 250 juta tahun yang lalu. Fosil tersebut ditemukan di Amerika Utara dan Eropa.

Pada zaman Mesozoikum, bumi masih merupakan planet yang panas dan gersang. Sukulen berkembang untuk beradaptasi dengan kondisi ini. Mereka mengembangkan kemampuan untuk menyimpan air, yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi kering.

Sukulen menyebar ke seluruh dunia selama zaman Mesozoikum. Mereka ditemukan di Afrika, Asia, Amerika, dan Australia. Sukulen menjadi bagian penting dari ekosistem di daerah kering dan gersang.

Pada zaman Cenozoikum, bumi menjadi lebih dingin dan lembap. Namun, sukulen tetap bertahan hidup di daerah kering dan gersang. Mereka menjadi salah satu tanaman yang paling umum di daerah tersebut.

Sukulen mulai dibudidayakan oleh manusia sejak zaman kuno. Mereka ditanam untuk berbagai keperluan, seperti untuk makanan, obat-obatan, dan hiasan.

Pada abad ke-17, sukulen mulai populer di Eropa sebagai tanaman hias. Mereka diimpor dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Amerika, Afrika, dan Asia.

Popularitas sukulen terus meningkat pada abad ke-18 dan ke-19. Sukulen menjadi tanaman hias yang populer di rumah-rumah, taman, dan kebun botani.

Pada abad ke-20, sukulen menjadi tanaman hias yang semakin populer. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia. Sukulen tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masing-masing orang.

Apakah Sukulen sama dengan Kaktus?

Sukulen dan kaktus adalah dua jenis tanaman yang memiliki beberapa kesamaan, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan penting. Tak jarang banyak orang menganggap kalau Sukulen itu Kaktus.

Lalu apakah Sukulen ini sama dengan Kaktus?

Kesamaan sukulen dan kaktus:

  • Keduanya adalah tanaman yang dapat menyimpan air di dalam daun, batang, atau akarnya.
  • Keduanya berasal dari daerah kering dan gersang.
  • Keduanya dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi cahaya yang terang.

Perbedaan sukulen dan kaktus:

  • Kaktus memiliki duri, sedangkan sukulen tidak selalu memiliki duri.
  • Kaktus memiliki batang yang berdaging, sedangkan sukulen dapat memiliki batang yang berdaging, daun yang berdaging, atau akar yang berdaging.
  • Kaktus memiliki areola, yaitu struktur kecil yang terletak di sepanjang batangnya. Areola adalah tempat tumbuhnya duri, bunga, dan tunas.

Kaktus adalah sukulen, tetapi tidak semua sukulen adalah kaktus.

Kaktus adalah sukulen yang termasuk dalam famili Cactaceae. Famili Cactaceae memiliki sekitar 2.000 spesies tanaman yang tersebar di seluruh dunia.

Sedangkan Sukulen adalah kelompok tanaman yang lebih luas. Sukulen dapat ditemukan dalam berbagai famili tanaman, termasuk famili Crassulaceae, Portulacaceae, dan Aizoaceae.

Berikut adalah beberapa contoh sukulen yang bukan kaktus:

  • Aloe vera
  • Kalanchoe
  • Haworthia
  • Sedum
  • Yucca

Pada akhirnya, perbedaan antara sukulen dan kaktus adalah perbedaan taksonomi. Sukulen adalah kelompok tanaman yang lebih luas, sedangkan kaktus adalah sukulen yang termasuk dalam famili Cactaceae. Paham? Jika belum, kapan-kapan Pak Bon jelasin lebih detail.

Cara Merawat Tanaman Hias Sukulen

Mari lanjut ke poin pembahasan. Ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika merawat tanaman hias mungil ini. Silakan di simak!

Pencahayaan

Sukulen membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk tumbuh subur. Tanam sukulen di tempat yang terkena sinar matahari langsung, setidaknya 4-6 jam sehari. Jika Kamu menanam sukulen di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung.

Sinar matahari langsung penting untuk membantu sukulen memproduksi klorofil, yang diperlukan untuk fotosintesis. Fotosintesis adalah proses yang menghasilkan makanan untuk sukulen.

Jika sukulen tidak mendapatkan cukup cahaya matahari, daunnya akan menjadi pucat dan lemah. Sukulen juga dapat mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pencahayaan yang tepat untuk sukulen:

  • Waktu penyinaran: Sukulen membutuhkan sinar matahari langsung setidaknya 4-6 jam sehari. Jika Anda menanam sukulen di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung.
  • Kekuatan penyinaran: Sukulen dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi cahaya, mulai dari cahaya teduh hingga cahaya penuh matahari. Namun, sukulen yang ditanam di tempat yang teduh akan memiliki daun yang lebih panjang dan tipis. Sukulen yang ditanam di tempat yang terlalu banyak terkena sinar matahari langsung dapat mengalami stres dan daunnya dapat terbakar.

Untuk mengetahui apakah sukulen kamu mendapatkan cukup cahaya, perhatikan warna daunnya. Sukulen yang mendapatkan cukup cahaya akan memiliki daun yang berwarna cerah dan padat. Sukulen yang tidak mendapatkan cukup cahaya akan memiliki daun yang berwarna pucat dan lemah.

Tempat yang tepat untuk sukulen:

Jika kamu menanam sukulen di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang menghadap ke selatan atau barat. Jendela yang menghadap ke selatan akan memberikan sinar matahari langsung yang paling banyak. Jendela yang menghadap ke barat akan memberikan sinar matahari langsung di sore hari.

Jika kamu menanam sukulen di luar ruangan, pilih tempat yang terkena sinar matahari langsung setidaknya 4-6 jam sehari. Hindari menanam sukulen di tempat yang terkena sinar matahari langsung sepanjang hari, terutama di siang hari yang terik.

Penyiraman

Sukulen tidak membutuhkan banyak air. Tanam sukulen hanya saat tanahnya benar-benar kering. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan sukulen membusuk.

Sukulen menyimpan air di daunnya, sehingga mereka dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan akar sukulen membusuk, yang dapat menyebabkan tanaman mati.

Untuk mengetahui apakah sukulen kamu perlu disiram, masukkan jari kamu ke tanah sekitar 2,5 cm. Jika tanah terasa kering, saatnya untuk menyiram.

Saat menyiram, siram sukulen secara menyeluruh hingga air mengalir keluar dari lubang drainase di dasar pot. Kemudian, biarkan tanah mengering sepenuhnya sebelum menyiram kembali.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiram sukulen:

  • Frekuensi penyiraman: Sukulen tidak membutuhkan banyak air. Tanam sukulen hanya saat tanahnya benar-benar kering.
  • Jumlah penyiraman: Siram sukulen secara menyeluruh hingga air mengalir keluar dari lubang drainase di dasar pot.
  • Waktu penyiraman: Waktu terbaik untuk menyiram sukulen adalah di pagi hari. Hal ini akan membantu tanaman menyerap air secara maksimal.

Cara mengetahui apakah sukulen perlu disiram:

Untuk mengetahui apakah sukulen kamu perlu disiram, masukkan jari Anda ke tanah sekitar 2,5 cm. Jika tanah terasa kering, saatnya untuk menyiram.

Jika kamu tidak yakin apakah sukulen Anda perlu disiram, lebih baik tunggu hingga tanah benar-benar kering. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan sukulen membusuk.

Pemupukan

Sukulen tidak perlu dipupuk secara rutin. Kamu dapat memupuk sukulen setiap 2-3 bulan sekali dengan pupuk khusus sukulen.

Pupuk khusus sukulen mengandung nutrisi yang dibutuhkan sukulen untuk tumbuh subur. Pupuk ini biasanya tersedia dalam bentuk cair atau bubuk.

Untuk menggunakan pupuk khusus sukulen, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan.

Pemindahan

Sukulen perlu dipindahkan ke pot yang lebih besar saat akarnya sudah memenuhi pot. Pindahkan sukulen pada musim semi atau musim panas.

Saat memindahkan sukulen, pilih pot yang memiliki lubang drainase yang baik. Pot yang memiliki lubang drainase yang baik akan membantu mencegah akar sukulen membusuk.

Isi pot dengan media tanam yang berdrainase baik. Media tanam yang berdrainase baik akan membantu akar sukulen menyerap air dengan baik. Contohnya : tanah pasir, tanah liat berpasir, tanah kompos, dan tanah campuran.

Cara memindahkan sukulen:

Untuk memindahkan sukulen, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Siram sukulen secara menyeluruh.
  2. Keluarkan sukulen dari pot lama dengan hati-hati.
  3. Pisahkan akar sukulen dari tanah lama.
  4. Letakkan sukulen di tengah pot baru.
  5. Tambahkan tanah ke sekitar sukulen hingga sukulen tertanam sepenuhnya.
  6. Tekan tanah dengan lembut untuk memastikan sukulen tertanam dengan baik.

Permasalahan

Sukulen rentan terhadap hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang sukulen adalah kutu putih, tungau, dan lalat buah. Penyakit yang sering menyerang sukulen adalah busuk akar dan jamur daun.

Berikut adalah beberapa masalah yang sering menyerang sukulen:

  • Hama: Hama yang sering menyerang sukulen adalah kutu putih, tungau, dan lalat buah.
  • Penyakit: Penyakit yang sering menyerang sukulen adalah busuk akar dan jamur daun.

Cara mengatasi masalah pada sukulen:

Jika kamu menemukan hama atau penyakit pada sukulen, segera lakukan tindakan pengendalian. Kamu dapat menggunakan pestisida atau fungisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari masalah pada sukulen:

  • Gunakan pot yang memiliki lubang drainase yang baik.
  • Tanam sukulen di tanah yang berdrainase baik.
  • Hindari menyiram sukulen secara berlebihan.
  • Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi hama dan penyakit.

Itulah beberapa cara merawat tanaman hias Sukulen. Semoga informasi yang Pak Bon berikan ini bermanfaat dan menambah wawasanmu. Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan